Senin, 05 Mei 2014

Metode Translasi Mata Uang Asing

Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik dan metode yang menggunakan berbagai macam kurs.

1.      Metode Kurs Tunggal
            Metode kurs tunggal, yang sudah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.
            Namun demikian, untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing (yang dipandang oleh induk perusahaan sebagai perusahaan otonomi) memiliki domisili pelaporannya sendiri: lingkungan mata uang lokal di mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.
            Berdasarkan metode kurs kini, laporan konsolidasi tetap mempertahan kanhubungan laporan keuangan perusahaan secara individu pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan satu kurs tunggal. Dengan kata lain, hasil konsolidasi mencerminkan perspektif mata uang setiap perusahaan yang hasilnya akan dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggal induk perusahaan.

2.      Metode Kurs Berganda
            Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.
·         Metode Kini-Nonkini
            Berdasarkan metode kini-non kini, aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancer ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan  periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.
            Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi risiko nilai tukar.

·         Metode Moneter-Non moneter
            Metode moneter-non  moneter juga menggunakan skema klasifikasi neracauntuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter (aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor) ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini.
         Tidak seperti halnya metode kini-non  kini, metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing. Karena pos-pos moneter akan diselesaikan dengan menggunakan uang tunai, penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan pos-pos ini menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang mencerminkan nilai realisasinya atau nilai penyelesaiannya. Akan tercermin pula perubahan atas nilai ekuivalen dalam mata uang domestik utang jangka panjang pada periode di mana utang tersebut terjadi, sehingga menghasilkan indikator pengaruh nilai tukar valuta asing yang lebih tepat waktu.
          Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa metode moneter-non moneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat.

·         Metode Temporal
            Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit  pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.
          Berdasarkan GAAP AS, kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya. Berdasarkan metode temporal, pos-pos moneter seperti kas, piutang dan utang  ditranslasikan berdasarkan kurs kini.  Pos-pos non moneter ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya. Secara khusus, aktiva yang dinilai dalam laporan mata uang asing sebesar biaya historis ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Hal ini dikarenakan biaya historis dalam mata uang asing  yang ditranslasikan dengan kurs nilai tukar historis menghasilkan biaya historis dalam mata uang domestik. Hal yang sama juga berlaku untuk pos-pos non moneteryang dicatat di luar negeri berdasarkan nilai kini ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar kini akan menghasilkan nilai kini dalam mata uang domestik.

        Apabila pos-pos nonmoneter di luar negeri dinilai dengan menggunakan biaya historis, prosedur translasi yang digunakan dalam metode temporal secara kasat mata sama dengan prosedur dalam metode moneter-nonmoneter. Dua metode translasi ini hanya berbeda jika dasar penilaian aktiva lainnya yang digunakan, seperti biaya penggantian, nilai pasar, atau arus kas terdiskonto. Karena kemiripannya dengan metode moneter-nonmoneter, metode temporal memiliki keuntungan dan kerugian yang sama. Karena secara sengaja mengabaikan inflasi lokal.

Sumber:
http://www.scribd.com/doc/105684297/Translasi-Mata-Uang-Asing-Makalah
http://mercubuana.ac.id/files/AFRIZON%20-%20AKUNTANSI%20INTERNASIONAL---OK--4-7,9-13%20(Genap%200910)/MODUL%206.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar