Selasa, 31 Desember 2013

Perkembangan terakhir dalam Etika bisnis dan profesi

       Etika bisnis mecapai status ilmiah dan akademis dengan identitas sendiri, pertama kali timbul di Amerika Serikat pada tahun 1970-an.
Perkembangan etika menurut Bertens (2000):
1. Situasi Dahulu 
     Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatus.
2. Masa Peralihan
     Tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat, revolusi mahasiswa di ibukota Prancis, penolakan terhadap establishment. Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
3. Etika Bisnis Lahir di Amerika Serikat
     Tahun 1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di Amerika Serikat.
 4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa
      Tahun 1980-an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademis dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).
5. Etika Bisnis Menjadi Fenomena Global 
          Tahun 1990-an, etika bisnis telah hadir di Amerika Latin, Asia, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Dijepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di India etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen Kalkutta tahun 1992. Telah didirikan International Society for Business Economics and Ethics pada 25-28 juli 1996 di Tokyo.


Sumber :
Buku  Pengantar Etika Bisnis ; Prof. Dr. Kees Bertens, MSC.
http://yonayoa.blogspot.com/2013/01/isu-etika-dari-bisnis-dan-profesi.html
http://blogakuntansikeuangan.blogspot.com/2013/01/perkembangan-terakhir-dalam-etika.html







Isu Etika Signifikan Dalam Dunia Bisnis Dan Profesi

        Etika merupakan aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesamanya yang menegaskan pada perbuatan yang benar. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi orientasi bagaimana manusia menjalankan hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.

1. Benturan Kepentingan.
          Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan.Benturan kepentingan yang sesungguhnya ketika mengambil suatu motivasi untuk melakukan aktivitas yang tidak benar. Konflik perbedaan kepentingan potensial adalah situasi yang ada ketika terdapat kesempatan untuk suatu keuntungan menjadi bujukan untuk melakukan tindakan mendapatkan keuntungan lain. 8 Kategori situasi benturan kepentingan tertentu, sebagai berikut :
  •  Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan dengan atau berkeinginan mengambil andil didalam aktivitas pemasok, pelanggan atau pesaing.
  • Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
  • Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.
  • Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh atau control terhadap evaluasi hasil pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada hubungan keluarga.
  • Segala penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi. seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut.
  • Segala penjualan pada atau pembelian dari perusahaan yang menguntungkan pribadi.
  • Segala penerimaan dari keuntungan dari seseorang/organisasi/pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan.
  • Segala aktivitas yang berkaitan dengan insider trading atas perusahaan yang telah go public yang merugikan pihak lain.
    Berikut ini upaya perusahaan dalam menghindari benturan kepentingan:
  • Menghindari diri dari tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan. 
  • Mengusahaan lahan pribadi untuk digunakan sebagai kebun perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan pemupukan.
  • Menyewakan properti pribadi kepada perusahaan yang dapat menimbulkan potensi. 
  •   
2. Etika Dalam Tempat Kerja
          Hubungan kerja antar pegawai di kantor menuntut setiap orang yang berinteraksi di dalamnya berlaku etis terhadap sesama pegawai. Etika bisnis sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, serta untuk memberikan citra positif pada perusahaan tempat anda bekerja. Etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada setiap pegawai sebagai pedoman dalam bertindak dan memperlakukan siapa saja dengan cara yang baik dan pantas.
Berikut ini adalah beberapa poin penting yang menjadi penilaian orang lain atas etika bekerja anda:
a. Tutur Kata
    Tutur kata mencerminkan sikap seseorang. akan tetapi karyawan harus bisa menyesuaikan bicara dengan lawan bicara, dan tempat dimana ia sedang berada. 
b. Bahasa tubuh
    Bahasa tubuh juga menjadi perhatian orang disekeliling di tempat kerja. Hindari sikap kurang baik seperti garuk-garuk kepala, menguap, bersandar, atau tertawa keras-keras. Bisa-bisa karyawan seperti ini dinilai tidak sopan, tidak serius dalam melakukan pekerjaan.
c. Pakaian
    Pakaian juga menjadi nilai etika kerja yang tidak boleh dikesampingkan. Bagi karyawan dengan pakaian kerja bebas, kenakanlah pakaian kerja yang rapi dan sopan. 
d. Tidak semena-mena menggunakan Fasilita kantor
    Peralatan kantor disediakan untuk memudahkan kerja banyak pihak, jadi rawatlah baik-baik semua fasilitas yang anda pakai. Dan hindari penggunaan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi. 

3. Aktivitas Bisnis Internasional - Masalah Budaya
       Hakikatnya bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-batas suatu negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional, ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional. Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan daripada di pasar domestik. Negara lain tentu saja memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negara sendiri.

4. Akuntabilitas Sosial
    Tujuan Akuntanbilitas Sosial, antara lain :
  • Untuk mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan produksi suatu perusahaan
  • Untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup : financial dan managerial social accounting, social auditing.
  • Untuk menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu perusahaan. Salah satu alasan utama kemajuan akuntabilitas sosial menjadi lambat yaitu kesulitan dalam pengukuran kontribusi dan kerugian.
5. Manajemen Krisis
     Krisis merupakan suatu kejadian besar dan tidak terduga yang memiliki potensi besar untuk berdampak negatif maupun positif. Kejadiaan ini bisa saja menghancurkan organisasi dan karyawan, produk, jasa, kondisi keungan dan reputasi. Krisis merupakan keadaan yang tidak stabil dimana perubahaan yang cukup  mengancam, baik perubahan yang tidak diharapkan ataupun perubahan yang diharapkan akan memberikan hasil yang baik. Organisasi yang memikirkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari suatu krisis akan berusaha untuk mempersiapkan diri sebelum krisis tersebut terjadi. Bahkan ada peluang dimana organisasi dapat mengubah krisis menjadi suatu kesempatan untuk memperoleh dukungan publik. Secara umum dapat dijelaskan bahwa penyebab krisis adalah :
Sebab umum : gangguan kesejahteraan dan rasa aman, tanggung jawab sosial diabaikan.
Sebab khusus : kesalahan pengelola yang menggangu lapisan bawah, penurunan profit yang tajam, penyelewengan, regulasi dan deregulasi.

Sumber :
- http://ueu200912016.student.esaunggul.ac.id/2013/02/02/soal-anda-cermati-isu-isu-etika-yang-berhubungan-dengan-benturan-kepentinganconflict-interest-argumentasi-saudara-jika-terlibat-dalam-situasi-demikian-dan-bagaimana-menyikapinya/
- http://akuntansi.nscpolteksby.ac.id/2013/02/isuperkembangan-etika-profesi-akuntansi_7780.html
- www.stiks-tarakanita.ac.id/files/Jurnal%20Vol.%202%20No.%202/Tarakanita%20News%20Vol.%209%20Nomor%201/40.%20Mengenal%20Etika%20dan%20Etiket%20di%20Tempat%20Kerja%20(Vissia).pdf etika dalam tempat kerja
- http://www.anneahira.com/etika-bekerja.htm
- http://gustyrandaa.blogspot.com/2013/11/isu-etika-signifikan-dalam-dunia-bisnis.html
- http://garcianno.blogspot.com/2013/01/isu-etika-signifikan-dalam-dunia-bisnis.html

Contoh whistle blowing

          Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Kadang whistle blowing sering disamakan begitu saja dengan membuka rahasia perusahaan. Padahal whistle blowing umumnya menyangkut kecurangan tertentu yang merugikan baik perusahaan sendiri maupun pihak lain dan kalau dibongkar memang akan mempunyai dampak yang merugikan perusahaan paling tidak akan merusak nama baik perusahaan tersebut.
           Seseorang yang pertama kali mengungkapkan atau melaporkan suatu tindakan pidana atau tindakan yang dianggap ilegal ditempatnya bekerja atau orang lain berada disebut sebagai whistle blower. Pengungkapan tersebut tidak selalu didasari itikad baik sang pelapor, tetapi tujuannya untuk mengungkapkn kejahatan atau penyelewengan yang diketahui.  Istilah whistle blower sendiri di Indonesia sedang populer, karena akhir-akhir ini banyak sekali berita yang menyangkut whistle blower ini.
           Salah satu contoh kasus mengenai whistle blower adalah ketika maraknya pemberitaan yang menimpa Komjen Susno Duadji, mantan Kabareskrim Polri. Susno Duadji merupakan orang yang pertama kali membeberkan adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan yang terlibat kasus pencucian uang dan korupsi puluhan milyaran rupiah.
          Kasus lain yaitu kasus mengenai Agus Condro, mantan anggota DPR RI. Agus condro mengungkapkan kepada publik bahwa dia dan beberapa koleganya menerima cek perjalanan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2000an awal. Pengakuan Agus inilah yang membedakan sikap dirinya dengan koleganya yang memilih bungkam, meski pada akhirnya divonis bersalah oleh pengadilan.  
          Menjadi seorang whistle blower kadang bisa menjadi sebuah ancaman. Karena bagi kalangan tertentu, memandang whistle blower adalah seorang pengkhianat karena membocorkan atau melaporkan masalah internal dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tapi bagi masyarakat atau orang yang diluar perusahaan tersebut menganggap whistle blower adalah seorang pahlawan karena telah melaporkan hal yang mungkin dapat merugikan masyarakat luas.
          Bagaimana pun juga whistle blowing menjadi suatu cerminan suara hati karyawan dalam menentukan mana yang benar dan mana yang salah. 

Sumber  :
Buku Etika Bisnis; Dr. A. Sonny Keraf; 1998; Penerbit Kanisiu; Yogyakarta
http://politik.kompasiana.com/2012/04/11/whistleblower-pahlawan-atau-pengkhianat-454038.html
http://prezi.com/gzcrdnq3ga7w/etika-bisnis/
http://www.lpsk.go.id/upload/Buku%20Wistleblowers.pdf
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2203-whistleblower-yang-ditelan-bumi
http://ria-chic.blogspot.com/2012/06/kasus-yang-dilakukan-oleh-seorang.html

         

Rabu, 13 November 2013

Ayah

      Sudah setahun engkau pergi. banyak sekali kenangan indah ketika bersama mu. Dulu ketika kau masih ada, aku sangat takut pada mu. engkau banyak menasihatiku dan melarang ini dan itu sehingga aku merasa seperti terkurung. dulu, aku lebih senang engkau tidak ada dirumah karena aku bisa bebas bermain dengan teman-teman ku. dulu, aku lebih senang ketika engkau ada tugas keluar kota beberapa hari, karena aku bebas dari larangan dan nasihat mu. yaa, itu dulu.. Tapi sekarang aku merasa rindu sekali dengan dirimu. rindu dengan nasihatmu, rindu dengan laranganmu, rindu dengan canda mu, rindu dengan semua yang ada pada dirimu. Sekarang aku menyadari betapa berarti nya dirimu untuk hidupku dan aku juga menyadari bahwa semua larangan mu, nasihatmu adalah bentuk sayang mu pada ku. 
       Saat ini tanpa dirimu, aku merasa seperti kapal tanpa nahkoda. Hanya terombang-ambing tanpa tujuan. aku merasa tidak ada lagi yang mengarahkan ku untuk mendapatkan hal yang lebih baik. Tidak ada lagi yang bisa menjaga ku ketika aku ketakutan. Tidak ada lagi yang menguatkan ku ketika aku terjatuh. Tidak ada lagi yang mengajarkan ku hal-hal baru yang belum aku ketahui. Tidak ada lagi yang mengajak ku ketempat baru yang belum pernah aku kunjungi.. yaa, tidak ada lagi... 
       Maafkan aku Ayah yang belum bisa membuat mu bahagia. Yang belum bisa membuat mu bangga. Yang belum bisa menjadi anak yang berbakti kepadamu. Aku sangat rindu kepada mu Ayah, ingin sekali aku memelukmu, tapi itu tidak akan bisa lagi. Hanya doa yang bisa aku kirim untuk mu ketika aku rindu dengan mu.. Semoga engkau bahagia disana. Semoga Allah memberimu tempat yang paling Indah. Aamiin.... :))

Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Menejemen

1. Tanggung Jawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen

      Akuntansi keuangan adalah suatu bagian dari ilmu akuntansi yang mempelajari tentang penyiapan laporan keuangan untuk pihak lar, misalnya Pemegang Saham, Pemasok, serta pemerintah. Sebagai salah satu bagian dari ilmu akuntansi, maka akuntansi keuangan masih memakai prinsip dasar dalam ilmu akuntansi, yakni Aset = Liabilitas + Ekuitas.
        Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk :
a. Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam pengambilan keputusan.
b. Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan (IAI, 2004) yaitu dapat dipahami, relevan, materialistis, keandalan, dapat diperbandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal, serta penyajian yang wajar.
   Akuntansi manajemen yaitu penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset guna menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja.
      Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu :
a. Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
 b. Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
c. Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
d. Menjadim pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
e. Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.

2. Competence, Confidentiality, Integrity and Objectivity of Management Accountant

Standar etika perilaku bagi akuntan manajemen dijelaskan dalam empat kriteria berikut ini :
a. Kompetensi

  • Menjaga tingkat kompetensi profesionalitas yang memadai
  • Melaksanakan tugas-tugas profesional sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.
  • Menyiapkan laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah melakukan analisis yang benar.
 b. Kerahasiaan
  • Menahan diri untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh, kecuali diharuskan secara hukum.
  • Memberitahukan kepada bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang berkenaan dengan tugas-tugas nya dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasiaan tersebut.
  • Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia secara tidak etis dan melawan hukum baik secara pribadi maupun melalui pihak ketiga.
 c. Integritas 
  • Menghindari diri dari konflik kepentingan dan mengingatkan semua pihak tentang potensi konflik
  • Menahan diri dari pelaksanaan kegiatan yang akan menimbulkan keraguan akan kemampuannya untuk melakukan tugasnya secara etis.
  • Menolak setiap pemberian, penghargaan dan tanda mata yang dapat mempengaruhi tindakan.
  • Menahan diri untuk tidak melakukan campur tangan terhadap legitimasi organisasi, baik secara aktif maupun pasif.
  • Mengakui dan mengkomunikasikan keterbatasan pribadi dan profesional.
  • Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun buruk dan penilaian atau opini profesional.
  • Menahan diri dari keterlibatan dalam aktivitas yang dapat merugikan profesi. 
d. Objektifitas
  • Mengkomunikasikan informasi secara adil dan objektif
  • Mengungkapkan semua informasi relevan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh manajemen.
3. Whistle Blowing


           Awal mula Whistle Blower berasal dari bahasa inggris whistleblower (Inggris artinya : peniup peluit). Secara definisi, whistleblower adalah seorang pegawai (employee) atau karyawan dalam suatu organisasi yang melaporkan, menyaksikan, mengetahui adanya kejahatan ataupun adanya praktik yang menyimpang dan mengancam kepentingan publik di dalam organisasinya dan yang memutuskan untuk mengungkap penyimpangan tersebut kepada publik atau instansi yang berwenang (wikipedia, Columbia electronic encyclopedia : 2005).

Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu :
  •  Whistle blowing internal
Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya
  •  Whistle blowing eksternal
Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat karena kecurangan itu akan merugikan masyarakat.

 4. Creative Accounting
       
        Creative Accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Pihak-pihak yang terlibat di dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan (sepengetahuan saya jarang sekali ditemukan kasus yang melibatkan akuntan dalam proses creative accounting karena profesi ini terikat dengan aturan-aturan profesi), pemerintah, asosiasi industri, dll.
      Creative accounting melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan, penyajian laporan keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan (memilih penggunaan metode alokasi, mempercepat atan menunda pengakuan atas suatu transasksi dalam suatu periode ke periode yang lain).
Watt dan Zimmerman (1986), menjelaskan bahwa manajer dalam bereaksi terhadap pelaporan keuangan digolongkan menjadi 3 buah hipotesis :

  • Bonus Plan Hyphotesis
Perilaku dari seorang manajer sering kali dipengaruhi dengan pola bonus atas laba yang dihasilkan. Tindakan yang memacu para manajer untuk mealkaukan creative accounting, seringkali dipengaruhi oleh pembagian besaran bonus yang tergantung dengan laba yang akan dihasilkan. Pemilik perusahaan umumnya menetapkan batas bawah, sebagai batas terendah untuk mendapatkan bonus. Dengan teknik seperti ini, para manajer akan berusaha menaikkan laba menuju batas minimal ini. Jika sang pemilik juga menetapkan bats atas atas laba yang dihasilkan, maka manajer akan erusaha mengurangi laba sampai batas atas dan mentransfer data tersebut pada periode yang akan dating. Perilaku ini dilakukan karena jika laba melewati batas atas tersebut, manajer tidak akan mendapatkan bonus lagi.
  • Debt Convenant Hyphotesis
Merupakan sebuah praktek akuntansi mengenai bagaimana manajer menyikasi perjanjian hutang. Sikap yang diambil oleh manjer atas adanya pelanggaran atas perjanjian hutang yang jatuh tempo, akan berupaya menghindarinya degan memilih kebijakan-kebijakan akuntansi yang menguntungkan dirinya.
  •  Political Cost Hyphotesis
Sebuah tindakan yang bertujuan untuk menampilkan laba perusahan lebih rendah lewat proses akuntansi. Tindakkan ini dipengaruhi oleh jika laba meningkat, maka para karyawan akan melihat kenaikan aba tersebut sebagai acuan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kenaikan gaji. Pemerintah pun melihat pola kenaikan ini sebagai objek pajak yang akan ditagih. 


5. Fraud Accounting 

       Kecurangan Fraud) sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah asset/kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan dirinya. Fraud dapat dilakukan oleh seseorang dari dalam maupun dari luar perusahaan. Fraud umumnya dilakukan oleh orang dalam perusahaan (internal fraud) yang mengetahui kebijakan dan prosedur perusahaan.  Mengingat adanya pengendalian (control) yang diterapkan secara ketat oleh hampir semua perusahaan untuk menjaga asetnya, membuat pihak luar sukar untuk melakukan pencurian. Internal fraud terdiri dari 2  (dua) kategori yaitu Employee fraud yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk memperoleh keuntungan finansial pribadi maupun kelompok dan Fraudulent financial reporting.

6. Fraud Auditing

         Menurut Alison (2006) dalam artikel yang berjudul Fraud Auditing mendefinisikan kecurangan (Fraud) sebagai bentuk penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.

Menurut Alison (2006) dalam artikel yang berjudul Fraud Auditing, dilihat dari pelaku Fraud maka secara garis besar kecurangan dapat digolongkan menjadi dua jenis :
  1. Oleh pihak perusahaan, yaitu :
a Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent financial reporting). Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan karena adanya dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi kerja manajemen. Salah saji yang timbul karena kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan istilah irregulatities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (management fraud), misalnya berupa : manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan, kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan.
b Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets). Kecurangan jenis ini biasanya disebut kecurangan karyawan (employee fraud). Salah saji yang berasal dari penyalahgunaan aktiva meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan yang menghadapi masalah keuangan dan dilakukan kartena melihat adanya peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta pembenaran terhadap tindakan tersebut. Contoh salah saji jenis ini adalah :
  1. Penggelapan terhadap penerimaan kas.
  2. Pencurian aktiva perusahaaan.
  3. Mark-up harga.
  4. Transaksi tidak resmi.
  5. Oleh pihak diluar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Sumber :