Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar
evaluasi kinerja manajemen mereka.
Analisis
keuangan mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sebagai contoh, seorang analis
mengkin beberapa kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di
luar Negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua Negara
atau lebih. Sejumlah Negara yang memilki perbedaan yang sangat besar dalam
praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, system hokum dan undang undang, sifat
dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan
ini berarti alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang
efektif di wilayah lain. Para analis juga sering menghadapi tantangan besar
untuk memperoleh informasi yang kredibel. Di kebanyakan Negara pasar yang
berkembang, para analis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau
keandalan yang terbatas.
Investor,
analis riset ekuitas, manajer keuangan, bankir, dan para pengguna laporan
keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan
menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi
penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing
langsung atau investasi portofolio asing.
Kebutuhan
untuk menggunakan, dan dengan demikian memahami, laporan keuangan asing juga
meningkat karena kegiatan merger dan akuisisi telah semakin banyak terjadi
secara internasional. Nilai merger lintas batas tumbuh secara terus-menerus
selama tahun 1990-an, dan pertumbuhan ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda
penurunan.
Akhirnya,
karena bisnis menjadi semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih
penting daripada masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk analisis
persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan kontrol perusahaan. Pengurangan
hambatan perdagangan secara terus-menerus, munculnya Eropa sebagai pasar
tunggal, konvergensi selera dan preferensi konsumen, dan semakin rumitnya
penetrasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap pasar luar negeri telah
meningkatkan kompetisi bisnis multinasional secara signifikan. Semua ini
menimbulkan kebutuhan lebih lanjut untuk analisis dan penilaian laporan
keuangan internasional.
Dalam memperoleh data
Akuntansi Internasional terdapat beberapa kesulitan, antara lain:
- Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai
perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar
dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan
sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat
rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang
melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang
diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
- Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya
untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan
untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar