Contohnya seperti seorang Bapak yang bernama Pak Adnan. Beliau adalah salah seorang teman dari ayah saya. Saat ini dia bekerja menjadi dosen di salah satu universitas di kota Tangerang. Untuk mencapai keadaan dia saat ini tidaklah mudah, banyak sekali rintangan yang harus dia lalui. Mungkin dia tidak pernah terfikir akan bisa menjadi seperti sekarang ini, karena dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dia hanya bercita-cita ingin bersekolah setinggi-tingginya.
Kemauan dan cita-cita yang tinggi tersebut, akhirnya membuat semangat dan kemandiriannya tumbuh. Saat duduk dibangku SMA, dia juga bekerja menjadi supir angkutan umum. Uang yang ia dapat dari hasil menjadi supir angkot tersebut ia kumpulkan untuk biaya kuliah apabila ia telah lulus SMA nanti. Tidak ada rasa malu sedikitpun dalam dirinya, yang ada dalam benaknya hanya terdapat cita-cita untuk dapat melanjutkan sekolah yang setinggi-tingginya.
Akhirnya setelah lulus SMA, ia dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi atau S1, karena uang yang ia kumpulkan selama menjadi supir angkot cukup untuk membayar biaya kuliah. Dia mendaftar disalah satu Universitas di Kota Tangerang dan ia mengambil jurusan Managemen. Ia kuliah sambil tetap bekerja menjadi supir angkot. Dari pagi hingga sore hari ia bekerja mencari uang, lalu malam hari ia pergi ke kampus untuk kuliah. Seperti itu yang ia lakukan setiap harinya. Lelah mungkin, tapi dia tetap semangat untuk mencapai cita-citanya. Karena semangat yang tak pernah menyerah, akhirnya beliau dapat menyelesaikan S1 nya dengan baik.
Setelah lulus S1, dia mencoba melamar pekerjaan menjadi guru di salah satu sekolah di tangerang. Selama beberapa tahun ia mengajar, akhirnya ia melanjutkan pendidikannya yaitu S2. Akhirnya sekarang cita-cita yang ia inginkan selama ini telah tercapai karena kerja keras dan pantang menyerah.
Dari cerita hidup yang di lalui pak Adnan tersebut, kita dapat mengambil hikmahnya. Dalam mencapai cita-cita kita harus terus semangat, bagaimanapun keadaan kita. Apalagi mungkin sebagian dari kita lebih beruntung dibandingkan pak Adnan. Kita untuk kuliah saja tidak perlu bekerja banting tulang mencari uang untuk membiayai uang kuliah kita, karena orang tua kita masih sanggung dan mau membiayai kuliah kita. Seharusnya kita dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan belajar sebaik-baiknya. Agar kita dapat lulus dengan nilai yang baik dan kita juga dapat menjadi orang yang berhasil sehingga kita dapat membahagiakan kedua orang tua kita..... Semangattttttt...............!!!! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar